Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan pernyataan mengejutkan tentang usulan untuk “mengambil alih” dan “memiliki” Gaza. Sejumlah politisi AS mengecam keras pernyataan Trump tersebut.
Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat dengan tegas menolak pernyataan Trump, menyebutnya berbahaya.
“Dia benar-benar kehilangan akal,” tulisnya di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/2/2025).
“Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah. Itu seperti lelucon yang buruk dan sakit,” imbuhnya.
Anggota DPR dari Partai Demokrat Jake Auchincloss juga mengkritik usulan tersebut sebagai tindakan yang sembrono dan bermotif politik.
“Usulan tersebut sembrono dan tidak masuk akal,” katanya kepada NewsNation. Dia memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan fase kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dia juga mempertanyakan motivasi Trump, yang menunjukkan adanya kepentingan finansial pribadi akan masa depan Gaza.
“Seperti biasa, ketika Trump mengusulkan suatu kebijakan, ada hubungan nepotisme dan kepentingan pribadi,” cetusnya.
Mengacu pada Trump dan menantunya Jared Kushner, dia menambahkan: “Mereka ingin mengubah ini menjadi resor.”
Sebelumnya, Trump menyampaikan usulannya bahwa AS akan mengambil alih jalur Gaza. Trump juga menegaskan kembali seruannya bagi warga Palestina untuk pindah dari wilayah yang dilanda perang itu ke negara-negara Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania, meskipun Palestina dan kedua negara itu dengan tegas menolak usulannya.
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana. Kami akan menguasainya,” kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke AS, dilansir AFP, Rabu (5/2/2025).
Netanyahu pun memuji Trump sebagai “sahabat terbaik yang pernah dimiliki Israel.”
Ia mengatakan rencana presiden AS tersebut untuk Gaza dapat “mengubah sejarah” dan layak “diperhatikan.”